A. Pendahuluan
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hasil
pembelajaran sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat
dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam penilaian pembelajaran siswa di
sekolah, guru memberikan suatu evaluasi untuk mengetahui sejauh mana penguasaan
materi yang telah dikuasai oleh siswa selama proses belajar mengajar mengenai
materi yang disampaikan.
Keberhasilan pelaksanakan kegiatan evaluasi ditentukan oleh
tepat atau tidaknya pelaksanaan ujian. Dalam melaksanakan ujian diperlukan
instrumen penilaian hasil belajar. Untuk ujian tertulis maka instrumennya
adalah butir-butir soal tertulis. Idealnya sebelum suatu tes dipergunakan maka
tes tersebut harus memenuhi syarat-syarat sebagi tes yang baik, maka tes yang
bersangkutan perlu diuji cobakan. Namun sebelum diuji cobakan tes tersebut
harus memperlihatkan indikator-indikator sebagai tes yang baik. Dalam hal ini
dilakukan suatu analisis butir soal.
Analisis butir soal adalah pengkajian tes agar diperoleh
perangkat pertanyaan yang memiliki kualitas memadai. Analisis yang dilakukan
atas dasar uji coba dinamakan analisis empiris. Ada beberapa analisis butir
soal, yaitu analisis tingkat kesukaran soal dan analisis daya pembeda disamping
validitas dan reliabilitas. Menganilisis tingkat kesukaran soal artinya
mengkaji soal dari segi kesulitannya sehingga dapat diperoleh soal mana yang
termasuk mudah, sedang dan sukar. Sedangkan menganalisis daya pembeda artinya
mengkaji soal tes dari segi kesanggupan tes tersebut dalam membedakan siswa
yang termasuk kategori kuat/tinggi prestasinya. Sedangkan validitas dan
reliabilitas mengkajikesulitan dan keajegan pertanyaan tes.
Berdasarkan analisis butir soal tersebut kami ingin
mengetahui tigkat kesukaran,daya pembeda, reliabilitas, validitas dan butir
soal mana yang perlu diperbaiki melalui uji coba soal yang diberikan kepada
siswa SMPN 8 Semarang.
B. Landasan
Teori
Sebuah tes dapat dikatakan baik sebagai
alat pengukur harus harus memenuhi persyaratan tes, yaitu memiliki:
1. Validitas
2. Reliabilitas
3. Objektivitas
4. Praktikabilitas
5. Ekonomis
Validitas
Validitas berasal dari kata validity
yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan
fungsiu kurnya (Azwar 1986).
Suatu skala atau instrument pengukur
dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila instrument tersebut menjalankan
fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya
pengukuran tersebut.
Metode pengujian validitas menjadi
tiga macam, yaitu validitas isi, validitas kriteria, dan validitas konstruk.,
1.
Validitas Isi (content
validity)
Pengujian validitas dilakukan
atas isinya untuk memastikan apakah butir THB mengukur secara tepat keadaan
yang ingind iukur.
2.
ValiditasKriteria
(criterion related validity)
Pengujianvaliditas yang
dilakukandenganmembandingkan THB dengan criteria tertentu di luar THB.
3.
ValiditasKonstruk
(construct validity)
Pengujianvaliditas yang
dilakukandenganmelihatkesesuaiankonstruksibutir yang ditulisdengankisi-kisinya.
Metode
pengujian validitas isi,
1.
Menelaahbutirinstrumen
2.
Memintapertimbanganahli
3.
Analisiskorelasibutir-total
Rumus product moment
N = jumlahresponden
X = skor yang diberikanolehrater 1
Y = skor yang diberikanolehrater 2
Koefisien
Reliabilitas
Reliabilitas tes adalah ketetapan
suatu tes apabila diberikan pada subjek yang sama, untuk mengetahui ketetapan
ini pada dasarnya dilihat kesejajaran hasil. Untuk mengetahui besarnya
koefisien reliabilitas (XX’)
suatu tes dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Dalam teori tes klasik yang
penting adalah menemukan besarnya skor sesungguhnya pada peserta tes dalam
suatu kerangka tes tertentu. Besarnya
skor sesungguhnya ini merupakan suatu ukuran bagi kemampuan sesungguhnya dari
seorang peserta tes. Namun di dalam pelaksanaannya yang dapat diamati adalah
skor tampak, besarnya skor sesungguhnya maupun skor kesalahan keduanya tidak
dapat di amati secara langsung. Oleh karena itu yang dapat dilakukan adalah
melakukan estimasi koefisien
reliabilitas berdasarkan skor tampak melalui beberapa metode tertentu yang akan
disajikan berikut ini.
1.
Metode Test retest
Alasan digunakan cara ini karena
suatu tes yang reliabel tentu akan menghasilkan skor tampak yang relatif sama
apabila dikenakan dua kali dalam waktu yang berbeda. Semakin besar variasi
perbedaannya berarti semakin sulit untuk mempercayai bahwa tes itu memberikan
hasil ukur yang konsisten.
Untuk memperoleh koefisien
reliabilitas dengan tes retest dari
suatu tes X dilakukan dengan cara menghitung koefisien korelasi antara skor
tampak tes yang pertama dan skor tampak pada tes yang kedua. Koefisien korelasi
ini menunjukkan koefisien reliabilitas dari tes X. Dalam penggunaan metode ini
harus diperhatikan kemungkinan adanya perubahan
kondisi subjek antara tes yang pertama dan tes yang kedua.
Untuk menghitung koefisien korelasi
antara skor tampak 1 dan skor tampak kedua
digunakan rumus korelasi product moment sbb.
Keterangan:
rXY
= koefisien korelasi antara X dan Y
X =
skor tampak 1
Y =
skor tampak 2
2.
Bentuk Paralel
Pada
cara ini tes yang akan dicari koefisien reliabilitasnya harus ada tes
paralelnya, yaitu tes lain yang sama tujuan ukurnya dan setara isi butirnya
baik secara kualitas maupun kuantitasnya. Dalam bahasa sederhana kita harus
punya tes yang sama.
Sebenarnya,
dua tes yang paralel hanya ada secara teoritik, tidak benar-benar paralel secara empirik. Dari segi praktis dua
tes yang memenuhi syarat-syarat dan asumsi tertentu dapat dianggap paralel.
Untuk membuat dua tes menjadi paralel, penyusunannya haruslah didasarkan pada
suatu spesifikasi yang sama. Spesifikasi ini meliputi antara lain tujuan ukur,
batasan objek ukur dan operasionalisasinya, indikator indikator perilakunya,
banyaknya butir, format butir dan jika perlu meliputi taraf kesukaran butir.
Bila
telah diperoleh dua tes yang paralel maka estimasi koefisien reliabilitasnya
dilakukan dengan mengenakan dua tes tersebut bersamaan dengan kelompok subjek.
Masin g-masing tes akan menghasilkan distribusi skor tampak dari seluruh
subjek, dengan menghitung korelasi antara kedua distribusi skor tersebut akan
diperoleh koefisien reliabilitas. Dua tes yang paralel menghasilkan skor
berkorelasi tinggi satu sama lain disebut
tes yang reliabel dan koefisien korelasinya merupakan koefisien reliabilitas
tes yang bersangkutan.
Walaupun
pendekatan reliabilitas bentuk paralel dapat menghilangkan masalah penentuan
tenggang waktu yang tepat, sedangkan kelemahan utama dalam pendekatan ini
terletak pada sulitnya menyusun dua tes yang paralel itu sendiri dan menyusun
suatu tes yang memenuhi syarat kualitas yang baik saja tidaklah mudah apalagi
menyusun dua tes yang setara.
3.
Metode Internal
Konsistensi
Salah
satu yang digunakan dalam metode ini adalah menghitung koefisien reliabilitas
dengan rumus KR-20 rumus ini sangat
tepat digunakan untuk menghitung koefisien reliabilitas t es bentuk objektif
yang mempunyai skor dikotomi ( 0 dan 1)
Rumusnya adalah sebagai berikut.
rXX’
=
Keterangan:
rXX’ = koefisien reliabilitas
N = banyaknya butir soal
=
varians skor total
p = proporsi jawaban benar siswa dengan
selurur peserta tes (taraf kesukaran).
Menghitung
koefisien reliabilitas tes uraian.
Rumus
KR-20 di atas tidak cocok apabila digunakan untuk menghitung koefisien
reliabilitas tes bentuk uraian. Untuk menghitung koefisien reliabilitas tes
bentu uraian digunakan rumus Alpha (a)
sebagai berikut.
rXX’
=
Keterangan:
rXX’ = koefisien reliabilitas
N = banyaknya butir soal
=
varians skor total
si2 = varians tiap butir (rumus sudah ada
sebelumnya)
Kriteria
koefisien reliabilitas.
0,00
– 0,20 rendah sekali
0,21
– 0,40 rendah
0,41
– 0,70 sedang
0,71
– 1,00 sangat tinggi
Kriteria
menurut Djemari Mardapi
0,7
< r <= 1 reliabel
0,3<r<=0,7
soal diperbaiki
0<r<=0,3 soal diperbaiki/dibuang
C. Hasil
Uji Coba
1.
Butir soal pilihan
ganda
Jumlah
Subyek =
33
Butir soal =
10
Bobot utk jwban
benar = 1
Bobot utk jwban
salah = 0
No urut
|
No Subyek
|
Kode/Nama
|
Benar
|
Salah
|
Kosong
|
Skor Asli
|
Skor bobot
|
1
|
1
|
Abiyan...
|
6
|
4
|
0
|
6
|
6
|
2
|
2
|
Adinda...
|
10
|
0
|
0
|
10
|
10
|
3
|
3
|
Alya A...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
4
|
4
|
Annisa...
|
7
|
3
|
0
|
7
|
7
|
5
|
5
|
Aprili...
|
10
|
0
|
0
|
10
|
10
|
6
|
6
|
Ardha...
|
7
|
3
|
0
|
7
|
7
|
7
|
7
|
Avinda...
|
7
|
0
|
3
|
7
|
7
|
8
|
8
|
Christh...
|
6
|
4
|
0
|
6
|
6
|
9
|
9
|
Daffa...
|
6
|
3
|
1
|
6
|
6
|
10
|
10
|
Damay...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
11
|
11
|
Darul...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
12
|
12
|
David...
|
6
|
4
|
0
|
6
|
6
|
13
|
13
|
Dela L...
|
5
|
5
|
0
|
5
|
5
|
14
|
14
|
Denand...
|
10
|
0
|
0
|
10
|
10
|
15
|
15
|
Deva L...
|
7
|
3
|
0
|
7
|
7
|
16
|
16
|
Erwin...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
17
|
17
|
Franne...
|
6
|
3
|
1
|
6
|
6
|
18
|
18
|
Hana Z...
|
7
|
3
|
0
|
7
|
7
|
19
|
19
|
Hazrin...
|
5
|
5
|
0
|
5
|
5
|
20
|
20
|
Ilyasa...
|
9
|
1
|
0
|
9
|
9
|
21
|
21
|
Jihan...
|
10
|
0
|
0
|
10
|
10
|
22
|
22
|
Kharis...
|
7
|
1
|
2
|
7
|
7
|
23
|
23
|
Marta...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
24
|
24
|
Muhamm...
|
10
|
0
|
0
|
10
|
10
|
25
|
25
|
Mutiar...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
26
|
26
|
Ocvi N...
|
8
|
1
|
1
|
8
|
8
|
27
|
27
|
Putri...
|
5
|
4
|
1
|
5
|
5
|
28
|
28
|
Putri...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
29
|
29
|
Sindi...
|
8
|
1
|
1
|
8
|
8
|
30
|
30
|
Vika A...
|
7
|
2
|
1
|
7
|
7
|
31
|
31
|
Wahyu...
|
6
|
4
|
0
|
6
|
6
|
32
|
32
|
Zahra...
|
8
|
2
|
0
|
8
|
8
|
33
|
33
|
Zuul...
|
7
|
3
|
0
|
7
|
7
|
Butir Baru
|
butir asli
|
D. Pembeda (%)
|
T. Kesukaran
|
Korelasi
|
Sign. Korelasi
|
1
|
1
|
11,11
|
Sangat Mudah
|
0,298
|
-
|
2
|
2
|
66,67
|
Sedang
|
0,654
|
Signifikan
|
3
|
3
|
0
|
Sangat Mudah
|
NAN
|
NAN
|
4
|
4
|
11,11
|
Sangat Mudah
|
0,166
|
-
|
5
|
5
|
0
|
Sangat Mudah
|
NAN
|
NAN
|
6
|
6
|
0
|
Sangat Mudah
|
NAN
|
NAN
|
7
|
7
|
88,89
|
Sedang
|
0.635
|
Signifikan
|
8
|
8
|
22,22
|
Sangat Mudah
|
0,388
|
-
|
9
|
9
|
100
|
Sedang
|
0,717
|
Sangat Signifikan
|
10
|
10
|
55,56
|
Sukar
|
0,661
|
Signifikan
|
D. Pembahasan
1. Validitas
Koefisien Validitas
Koefisien
|
Kriteria
|
Sangat tinggi (sangat
baik)
|
|
Tinggi (baik)
|
|
Sedang (cukup)
|
|
Rendah (kurang)
|
|
Sangat rendah
|
|
Tidak valid
|
Analisi hasil uji coba berdasarkan koefisien validitas:
no butir
|
korelasi
|
signifikansi
|
1
|
0,298
|
-
|
2
|
0,654
|
Signifikan
|
3
|
NAN
|
NAN
|
4
|
0,166
|
-
|
5
|
NAN
|
NAN
|
6
|
NAN
|
NAN
|
7
|
0,635
|
Signifikan
|
8
|
0,388
|
-
|
9
|
0,71
|
Sangat signifikan
|
10
|
0,661
|
Signifikan
|
Analisis butir:
no butir
|
kriteria
|
1
|
Rendah
|
2
|
Sedang
|
3
|
Tidak valid
|
4
|
Sangat rendah
|
5
|
Tidak valid
|
6
|
Tidak valid
|
7
|
Sedang
|
8
|
Rendah
|
9
|
Tinggi
|
10
|
Sedang
|
2. Reliabilitas
Koefisien reliabilitas
Besarnya
r
|
Kriteria
|
Kecil
|
|
Rendah
|
|
Sedang
|
|
Tinggi
|
|
Sangat tinggi
|
Kriteria
menurut Djemari Mardapi
0,7
< r <= 1 reliabel
0,3<r<=0,7
soal diperbaiki
0<r<=0,3 soal
diperbaiki/dibuang
Analisis hasil uji coba berdasarkan koefisien reliabilitas
Rata2= 7,45
Simpang Baku= 1,48
KorelasiXY= 0,35
Reliabilitas Tes= 0,51
Jadi kriteria Reliabilitas Tes adalah sedang dan soal diperbaiki.
3. Daya
Pembeda
Kriteria daya pembeda
Daya
Pembeda
|
Kriteria
|
Sangat Buruk
|
|
Buruk
|
|
Cukup
|
|
Baik
|
|
Sangat baik
|
Analisis
hasil uji coba berdasarkan daya pembeda
Butir Baru
|
D. Pembeda (%)
|
1
|
11,11
|
2
|
66,67
|
3
|
0
|
4
|
11,11
|
5
|
0
|
6
|
0
|
7
|
88,89
|
8
|
22,22
|
9
|
100
|
10
|
55,56
|
Analisis butir :
no butir
|
Kriteria
|
1
|
Buruk
|
2
|
Sangat baik
|
3
|
Sangan buruk
|
4
|
Buruk
|
5
|
Sangat buruk
|
6
|
Sangan buruk
|
7
|
Sangat baik
|
8
|
Cukup
|
9
|
Sangat baik
|
10
|
Sangat baik
|
4. Tingkat
kesukaran
Kriteria tingkat kesukaran
Tingkat kesukaran
|
Kriteria
|
Sangat Buruk
|
|
Buruk
|
|
Cukup
|
|
Baik
|
|
Sangat baik
|
Analisis hasil uji coba berdasarkan tingkat kesukaran
no butir
|
jumlah betul
|
tingkat kesukaran (%)
|
tafsiran
|
1
|
32
|
96,97
|
sangat mudah
|
2
|
16
|
48,48
|
Sedang
|
3
|
33
|
100,00
|
sangat mudah
|
4
|
31
|
93,94
|
sangat mudah
|
5
|
33
|
100,00
|
sangat mudah
|
6
|
33
|
100,00
|
sangat mudah
|
7
|
17
|
51,52
|
Sedang
|
8
|
30
|
90,91
|
sangat mudah
|
9
|
15
|
45,45
|
Sedang
|
10
|
6
|
18,18
|
Sukar
|
Analisis butir :
no butir
|
Kriteria
|
1
|
Sangat baik
|
2
|
Cukup
|
3
|
Sangat baik
|
4
|
Sangat baik
|
5
|
Sangat baik
|
6
|
Sangan baik
|
7
|
Cukup
|
8
|
Sangat baik
|
9
|
Cukup
|
10
|
Buruk
|
Rangkuman
hasil analisis butir
No butir
|
Kriteria validitas
|
Kriteria daya beda
|
Kriteria tingkat kesukaran
|
Koefisien reliabilitas
|
keputusan
|
1
|
rendah
|
Buruk
|
Sangat baik
|
0,51
|
Revisi
|
2
|
sedang
|
Sangat baik
|
Cukup
|
digunakan
|
|
3
|
Tidak valid
|
Sangat buruk
|
Sangat baik
|
Revisi
|
|
4
|
Sangat rendah
|
Buruk
|
Sangat baik
|
Revisi
|
|
5
|
Tidak valid
|
Sangat buruk
|
Sangat baik
|
Revisi
|
|
6
|
Tidak valid
|
Sangat buruk
|
Sangat baik
|
Revisi
|
|
7
|
sedang
|
Sangat baik
|
cukup
|
digunakan
|
|
8
|
rendah
|
Cukup
|
Sangat baik
|
Revisi
|
|
9
|
Tinggi
|
Sangat baik
|
Cukup
|
digunakan
|
|
10
|
sedang
|
Sangat baik
|
buruk
|
digunakan
|
Perbaikan
butir soal
1. Hasil
penjumlahan dari dengan adalah .. .
a.
b.
c.
d.
Hasil
dari adalah .. .
a.
b.
c.
d.
4. Hasil
dari adalah .. .
a.
b.
c.
d.
5. Faktor
dari adalah .. .
a.
b.
c.
d.
6. Faktor
dari adalah .. .
a.
b.
c.
d.
8. Bentuk
faktor dari adalah .. .
a.
b.
c.
d.
2. Butir
soal uraian
Jumlah Subyek= 33
Jumlah Butir Soal= 2
Nomor Nomor
No. Butir Baru ----->
1 2
Urut Subyek
No. Butir Asli --->
1 2
Nama|Skor
Ideal -> 25 25
1 1
Abiyan Daffa 3 *
2 2
Adinda P 3 *
3 3
Alya Amira 3 *
5 5
Aprilia Damayanti 3 *
6 6
Ardha Safira 3 25
7 7
Avida Shafa 3 5
8 8
Cristopher 3 5
9 9
Daffa Zidane 25 15
10 10
Damay K 3 *
11 11
Darul K 3 10
12 12
David I 25 20
13 13
Dela L 3 10
14 14
Denandha 3 *
15 15
Deva L * 15
16 16
Erwin R 10 3
17 17
Frannezsa * 25
18 18
Hana Z 3 20
19 19
Hazrina 2 5
20 20
Ilyasa 0 25
21 21
Jihan 3 *
22 22
Kharisma 3 2
23 23
Marta H 3 25
24 24
Muhammad Ilham 3 25
25 25
Mutiara 3 *
26 26
Ocvi * 25
27 27
Putri Melin * 5
28 28
Putri Shafa 3 25
29 29
Sindi 3 *
30 30
Vika * 25
31 31
Wahyu 3 10
32 32
Zahra * 25
33 33
Zuul 3 0
RELIABILITAS TES
================
Rata2= 14,39
Simpang Baku= 12,24
KorelasiXY= 0,04
Reliabilitas Tes= 0,07
No.Urut No. Subyek Kode/Nama Subyek Skor Ganjil
Skor Genap Skor Total
1 1
Abiyan Daffa 3 0 3
2 2
Adinda P 3 0 3
3 3
Alya Amira 3 0 3
4 4
Annisa Ayu 0 0 0
5 5
Aprilia Damay... 3 0 3
6 6
Ardha Safira 3 25 28
7 7
Avida Shafa 3 5 8
8 8
Cristopher 3 5 8
9 9
Daffa Zidane 25 15
40
10 10
Damay K 3 0 3
11 11
Darul K 3 10 13
12 12
David I 25 20 45
13 13
Dela L 3 10 13
14 14
Denandha 3 0 3
15 15
Deva L 0 15 15
16 16
Erwin R 10 3 13
17 17
Frannezsa 0 25 25
18 18
Hana Z 3 20 23
19 19
Hazrina 2 5 7
20 20
Ilyasa 0 25 25
21 21
Jihan 3 0 3
22 22
Kharisma 3 2 5
23 23
Marta H 3 25 28
24 24
Muhammad Ilham 3 25 28
25 25
Mutiara 3 0 3
26 26
Ocvi 0 25 25
27 27
Putri Melin 0 5 5
28 28
Putri Shafa 3 25 28
29 29
Sindi 3 0 3
30 30
Vika 0 25 25
31 31
Wahyu 3 10 13
32 32
Zahra 0 25 25
33 33
Zuul 3 0 3
KELOMPOK UNGGUL & ASOR
======================
Kelompok Unggul
1 2
No Urt No Subyek
Kode/Nama Subyek Skor 1
2
1 12
David I 45 25
20
2 9
Daffa Zidane 40 25
15
3 6
Ardha Safira 28 3
25
4 23
Marta H 28 3
25
5 24
Muhammad Ilham 28 3
25
6 28
Putri Shafa 28 3
25
7 17
Frannezsa 25 *
25
8 20
Ilyasa 25 0
25
9 26
Ocvi 25 *
25
Rata2
Skor 8,86 23,33
Simpang
Baku 11,08 3,54
Kelompok Asor
1 2
No Urt No Subyek
Kode/Nama Subyek Skor 1
2
1 3
Alya Amira 3 3
*
2 5
Aprilia Damay... 3 3
*
3 10
Damay K 3 3
*
4 14
Denandha 3 3
*
5 21
Jihan 3 3
*
6 25
Mutiara 3 3
*
7 29
Sindi 3 3
*
8 33
Zuul 3 3
0
9 4
Annisa Ayu 0 0
*
Rata2
Skor 2,67
0,00
Simpang
Baku 1,00 0,00
DAYA PEMBEDA
============
Jumlah Subyek= 33
Klp atas/bawah(n)= 9
Butir Soal= 2
Un: Unggul; AS: Asor; SB: Simpang Baku
No No Btr Asli
Rata2Un Rata2As Beda
SB Un SB As SB Gab
t DP(%)
1 1 8,86
2,67 6,19 11,08
1,00 3,71 1,67
16,89
2 2
23,33 0,00 2...
3,54 0,00 1,18
1... 93,33
TINGKAT KESUKARAN
=================
Jumlah Subyek= 33
Butir Soal= 2
No Butir Baru No Butir
Asli Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran
1 1 19,11 Sukar
2 2 46,67 Sedang
KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL
=================================
Jumlah Subyek= 33
Butir Soal= 2
No Butir Baru No Butir
Asli Korelasi Signifikansi
1 1 0,505
-
2 2 0,882
Sangat Signifikan
Catatan: Batas
signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut:
df (N-2) P=0,05
P=0,01 df (N-2) P=0,05
P=0,01
10 0,576
0,708 60 0,250
0,325
15 0,482
0,606 70 0,233
0,302
20 0,423
0,549 80 0,217
0,283
25 0,381
0,496 90 0,205
0,267
30 0,349
0,449 100 0,195
0,254
40 0,304
0,393 125 0,174
0,228
50 0,273
0,354 >150 0,159
0,208
Bila koefisien
= 0,000 berarti tidak dapat dihitung.
REKAP ANALISIS BUTIR
=====================
Rata2= 14,39
Simpang Baku= 12,24
KorelasiXY= 0,04
Reliabilitas Tes= 0,07
Butir Soal= 2
Jumlah Subyek= 33
No No Btr Asli T
DP(%) T. Kesukaran Korelasi
Sign. Korelasi
1 1
1,67 16,89 Sukar 0,505 -
2 2
1... 93,33 Sedang 0,882 Sangat Signifikan
Rangkuman analisis butir soal uraian
No
Butir
|
Daya beda
|
Tingkat kesukaran
|
Koefisien
reliabilitas
|
validitas
|
keputusan
|
|||
1
|
16,89
%
|
Buruk
|
19,11%
|
Buruk
|
0,07
|
0,505
|
Sedang
|
Revisi
|
2
|
93,33%
|
Sangat
baik
|
46,67%
|
cukup
|
0,882
|
Tinggi
|
Digunakan
|
Perbaikan butir soal
1.
Sebuah taman berbentuk
persegipanjang. Panjang taman tersebut 3 meter lebihnya dari 2 kali lebar
taman. Luas jalan pinggir taman masing-masing adalah 24 m2.
Berapakah panjang dan lebar taman tersebut?
E. Penutup
Kesimpulan
Kriteria butir soal yang baik adalah sebagai
berikut:
1. Daya
beda minimal 0,30 (cukup)
2. Tingkat
kesukaran sedang ( 0,31-0,70)
3. Koefisien
reliabilitas
4. Validitas yaitu valid
5. Pengecoh
berfungsi jika ada satu saja yang memilih jawaban pengecoh.
Daftar Pustaka
Arikunto,
Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Kartono.2009.
Pengembangan Asesmen Pembelajaran
Matematika. Semarang: Unnes.
LAMPIRAN
Anda Kebingungan Dan Kesulitan Menyelesaikan Skripsi, Tesis, Disertasi
BalasHapusKarena Pusing Mikirin Olah Data Analisis Statistika Dengan ANATES, SPSS, AMOS
LISREL, EVIEWS, SMARTPLS, GRETL, STATA, MINITAB dan DEAP 2.1
Serahkan Dan Percaya Kepada Kami.
Kami Siap Bantu Anda.
Olah Data Semarang (Timbul Widodo)
WhatsApp : 085227746673
PIN BB : D04EBECB
IG : @olahdatasemarang